Pukul
01.00 saya dan adik saya tiba di stasiun Yogyakarta. Ketika menunggu jemputan,
saya memiliki pengalaman yang sangat memalukan.
Saya
dan adik saya, Lulu duduk di kursi besi yang telah disediakan pihak stasiun
untuk sebagai kursi tunggu. Waktu itu saya sudah sangat lelah dan ingin
istirahat. Lagi pula baterai HP saya sudah habis. Tidak bisa digunakan untuk
bermain. Tanpa sadar saya pun tertidur di kursi besi yang panjang sedang adik
saya masih sibuk dengan HP sambil menjaga barang bawaan kami.
Lebih
dari dua jam kita menunggu jemputan. Tiba- tiba Lulu membangunkan saya.
“kakak,
teteh sms. Katanya dia akan jemput kita pake mobil Honda Jazz
warna merah”, kata Lulu.
“Iya
Lu, nanti kalau teteh udah sampai bangunin kakak ya?”, pinta saya.
“Iya
kak, nanti Lulu bangunin.”, kata Lulu.
Setengah jam kemudian,
saya terbangun. Saya bergegas mengambil botol minuman yang berada di dalam tas
ransel saya. Ketika saya minum, saya melihat mobil warna merah. Dengan rasa
senang, saya langsung bergegas menuju mobil itu sambil minum. Saya dengan rasa
tidak berdosa membuka pintu mobil itu. Saya kaget begitu pula sopir yang berada
di dalam mobil tersebut.
“loh,
siapa yang berada di dalam mobil itu? Perasaan saya tidak mengenalnya?”, batin
saya dan masih dalam keadaan minum air dari botol saya.
Sopir
mobil itu masih melihat saya dengan tatapan yang heran. Begitu pula saya.
tiba-tiba Lulu memanggil saya sambil berkata “kakak, teteh disini!” dan tertawa
terbahak-bahak.
Setelah
mendengar kata Lulu, saya langsung bergegas menuju mobil yang berada di dekat
Lulu tanpa menutup kembali mobil yang pintunya saya buka tadi. Saya tidak
sempat mengucapkan kata maaf.
Saya
telah sampai di mobil yang berada di samping Lulu. Ternyata, mobil yang tadi
saya buka adalah mobil Panter warna merah bukan mobil Honda Jazz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar